WELCOME

WELCOME TO MY BLOG

Jumat, 05 November 2010

SCLERODERMA

 

Definisi Scleroderma

Scleroderma adalah suatu penyakit autoimun dari jaringan penghubung. Penyakit autoimun adalah penyakit-penyakit yang terjadi ketika jaringan-jaringan tubuh diserang oleh sistim imunnya sendiri. Scleroderma dikarakteristikan oleh pembentukan dari jaringan parut (fibrosis) pada kulit dan organ-organ tubuh. Ini menjurus pada ketebalan dan keteguhan dari area-area yang terlibat. Scleroderma, ketika ia tersebar atau menyebar luas keseluruh tubuh, juga dirujuk sebagaisystemic sclerosis.
Penyebab dari scleroderma tidak diketahui. Peneliti-peneliti telah menemukan beberapa bukti bahwa gen-gen adalah faktor-faktor yang penting, namun lingkungan tampaknya juga memainkan suatu peran. Akibatnya adalah pengaktifan sistim imun, menyebabkan luka pada jaringan-jaringan yang berakibat pada luka yang serupa dengan pembentukan jaringan parut. Fakta bahwa gen-gen tampaknya menyebabkan suatu kecenderungan untuk mengembangkan scleroderma berarti bahwa warisan paling sedikit memainkan suatu bagian peran. Adalah tidak luar biasa untuk menemukan penyakit-penyakit autoimun lain pada keluarga-keluarga dari pasien-pasien scleroderma. Beberapa bukti untuk peran yang mungkin dimainkan gen-gen dalam menjurus pada pengembangan dari scleroderma datang dari studi dari Choctaw Native Americans yang adalah kelompok dengan kejadian dari penyakit yang dilaporkan paling tinggi. Penyakit adalah lebih sering pada wanita-wanita daripada pada pria-pria.

Klasifikasi Scleroderma

Scleroderma dapat diklasifikasikan dalam istilah-istilah dari derajat dan lokasi kulit yang terlibat. Karena itu, scleroderma telah dikatagorikan kedalam dua kelompok-kelompok utama, diffuse (tersebar) dan limited (terbatas).
Bentuk diffuse dari scleroderma (systemic sclerosis) melibatkan penebalan simetris dari kulit dari kaki-kai dan tangan-tangan, muka, dan batang tubuh (dada, punggung, perut, atau panggul-panggul) tang dapat secara cepat maju/berkembang ke pengerasan setelah suatu fase peradangan dini. Penyakit organ dapat terjadi sejak dini dan adalah serius. Organ-organ yang terpengaruh termasuk kerongkongan (esophagus), usus-usus, paru-paru dengan luka parut (fibrosis), jantung, dan ginjal-ginjal. Tekanan darah tinggi dapat menjadi suatu efek sampingan yang menyusahkan.
Bentuk limited dari scleroderma cenderung dibatasi pada kulit dari jari-jari tangan dan muka. Perubahan-perubahan kulit dan ciri-ciri lain dari penyakit cenderung terjadi lebih perlahan daripada pada bentuk diffuse. Karena suatu pola klinik yang karakteristik dapat terjadi pada pasien-pasien dengan bentuk limited dari scleroderma, bentuk ini telah mengambil nama lain yang tersusun dari huruf-huruf awal pertama dari komponen-komponen yang umum. Jadi, bentuk ini juga disebutCREST variant of scleroderma. Nama ini menunjukan ciri-ciri berikut:
C...Calcinosis merujuk pada pembentukan dari endapan-endapan yang kecil dari kalsium di kulit. Ini terlihat sebagai area-area keputihan yang keras pada kulit yang dangkal, umumnya yang menutupi siku-siku tangan, lutut-lutut, atau jari-jari tangan. Endapan-endapan yang kokoh ini dapat menjadi perih, dapat menkadi terinfeksi, dan dapat copot secara spontan atau memerlukan pengangkatan secara operasi. Ini adalah yang paling sedikit umum dari ciri-ciri CREST scleroderma variant.
R...Raynaud's phenomenon merujuk pada kejang dari pembuluh-pembuluh arteri yang kecil yang mensupali darah ke jari-jari tangan, jari-jari kaki, hidung, lidah, atau telinga-telinga. Area-area ini menjadi biru, putih, kemudian merah setelah paparan pada ekstrim-ekstrim dari dingin, atau bahkan adakalanya dengan ekstrim-ekstrim dari panas atau gangguan emosional.
E...Esophagus disease pada scleroderma dikarakteristikan oleh berfungsinya otot dari bagian duapertiga yang lebih rendah dari kerongkongan yang buruk. Ini dapat menjurus pada suau kerongkongan yang lebarnya secara abnormal yang mengizinkan asam lambung untuk mengalir balik kedalam kerongkongan untuk menyebabkan heartburn (rasa terbakar dihulu hati), peradangan, dan luka parut yang berpotensi. Ini dapat akhirnya menjurus pada kesulitan dalam melewatkan makanan dari mulut melalui kerongkongan kedalam lambung. Gejala-gejala dari heartburn dirawat secara agresif pada pasien-pasien dengan scleroderma dalam rangka untuk mencegah luka pada kerongkongan.
S...Sclerodactyly merujuk pada penebalan dan pengetatan ditempat dari kulit jari-jari tangan atau jari-jari kaki. Ini dapat memberikan mereka suatu penampakan yang "berkilauan" dan sedikit bengkak. Pengetatan dapat menyebabkan pembatasan gerakan yang parah dari jari-jari tangan dan jari-jari kaki. Perubahan-perubahan kulit ini umumnya berlanjut lebih perlahan dari yang dari pasien-pasien dengan bentuk diffuse dari scleroderma.
T...Telangiectasias adalah area-area merah yang kecil, seringkali pada muka, tangan-tangan dan dimulut dibelakang bibir-bibir. Area-area ini memucat ketika mereka ditekan diatasnya dan mewakili kapiler-kapiler yang melebar.
Pasien-pasien dapat mempunyai variasi-variasi dari CREST, contohnya, CRST, REST, ST, dan seterusnya. Pasien-pasien dapat juga mempunyai penyakit "tumpang tindih" dengan ciri-ciri dari keduanya CREST dan bentuk diffuse dari scleroderma. Beberapa pasien-pasien mempunyai tumpang-tumpang tindih dari scleroderma dan penyakit-penyakit jaringan penghubung lain, seperti , systemic lupus erythematosus, dan polymyositis. Ketika ciri-ciri dari scleroderma hadir bersama-sama dengan ciri-ciri dari polymyositis dan systemic lupus erythematosus, kondisi dirujuk sebagai penyakit jaringan penghubung yang dicampurkan atau mixed connective tissue disease (MCTD).
Akhirnya, perubahan-perubahan kulit scleroderma dapat sangat dilokalisir.Morphea adalah kulit scleroderma yang dilokalisir pada suatu bidang area dari kulit yang menjadi mengeras dan sedikit berpigmen. Adakalanya morphea dapat menyebabkan berbagai luka-luka pada kulit. Morphea tidak dihubungkan dengan penyakit ditempat lain di tubuh. Linear scleroderma adalah scleroderma yang biasanya berlokasi pada suatu kaki, seringkali mempresentasikan sebagai suatu bidang dari kulit yang mengeras menuruni kaki dari seorang anak. Linear scleroderma pada anak-anak dapat memperlambat pertumbuhan tulang dari anggota badan yang dipengaruhi. Adakalanya linear scleroderma dihubungkan dengan suatu area "satellite" dari suatu bidang kecil dari kulit scleroderma yang dilokalisir, seperti pada perut.

Gejala-Gejala Scleroderma

Gejala-gejala dari scleroderma tergantung pada tipe dari scleroderma yang hadir dan luas dari keterlibatan eksternal dan internal pada individu yang terpengaruh. Karena scleroderma dapat mempengaruhi kulit, kerongkongan, pembuluh-pembuluh darah, ginjal-ginjal, paru-paru, tekanan darah dan usus-usus, gejala-gejala yang disebabkannya dapat melibatkan banyak area-area tubuh.
Scleroderma mempengaruhi kulit untuk menyebabkan tanda-tanda peradangan yang ditempat (lokal) atau yang menyebar luas (kemerahan, pembengkakan, keperihan, gatal, dan nyeri) yang dapat menjurus pada pengetatan atau pengerasan kulit. Perubahan-perubahan kulit ini dapat tersebar luas, namun adalah paling umum untuk mereka untuk mempengaruhi jari-jari tangan, kaki-kaki, muka, dan leher. Ini dapat menjurus pada batasan yang berkurang dari gerakan jari-jari tangan, jari-jari kaki, dan rahang. Area-area kecil dari pengapuran atau kalsifikasi (calcinosis), sementara tidak umum, dapat adakalanya dicatat sebagai nodul-nodul yang keras pada ujung-ujung dari siku-siku tangan atau di jari-jari tangan.
Scleroderma yang mempengaruhi kerongkongan (esophagus) menjurus pada heartburn (rasa terbakar dihulu hati). Ini adalah secara langsung sebagai suatu akibat dari asam lambung mengalir balik naik kedalam kerongkongan. Adakalanya ini dapat menjurus pada luka parut dari kerongkongan dengan kesulitan menelan dan/atau nyeri yang dilokalisir di pusat dada.
Pembuluh-pembuluh darah yang dapat dipengaruhi termasuk arteriol-arteriol yang kecil dari ujung-ujung jari tangan, jari-jari kaki, dan ditempat lain. Pembuluh-pembuluh ini dapat mempunyai suatu kecenderungan pada kekejangan ketika area-area dipaparkan pada dingin, menjurus pada kebiruan, kepucatan, dan kemerahan dari jari-jari tangan, jari-jari kaki, dan adakalanya hidung atau telinga-telinga yang terlibat. Perubahan-perubahan warna ini dirujuk sebagai Raynaud's phenomenon. Raynaud's phenomenon dapat menyebabkan suplai oksigen yang tidak cukup ke ujung-ujung jari-jari tangan atau jari-jari kaki yang terlibat, menyebabkan borok-borok kecil atau kulit yang menghitam (mati). Adakalanya Raynaud's phenomenon juga dihubungkan dengan perasaan geli (tingling). Pembuluh-pembuluh darah lain yang dapt dilibatkan pada scleroderma adalah kapiler-kapiler kecil dari muka, bibir-bibir, mulut, atau jari-jari tangan. Kapiler-kapiler ini melebar membentuk tempat-tempat kecil merah yang memucat, yang disebuttelangiectasias.
Tekanan darah yang meninggi adalah berpotensi serius dan dapat menjurus pada kerusakan ginjal. Gejala-gejala termasuk sakit kepala, kelelahan, dan pada kasus-kasus berat, stroke.
Peradangan paru-paru pada scleroderma dapat menyebabkan luka parut, berakibat pada sesak napas, terutama dengan pengerahan tenaga secara fisik. Tekanan yang meninggi pada arteri-arteri paru-paru (pulmonary hypertension) dapat juga menyebabkan sesak napas dan kesulitan memdapatkan suatu napas yang cukup dengan aktivitas.
Scleroderma yang mempengaruhi usus besar (kolon) paling sering menyebabkan sembelit namun dapat juga menjurus pada kejang dan diare. Ketika ini adalah berat/parah, dapat berakibat pada rintangan pembuangan air besar sepenuhnya.

Mendiagnosa Scleroderma
Diagnosis dari scleroderma syndrome didasarkan pada penemuan dari ciri-ciri klinik dari penyakit-penyakit. Hampir semua pasien-pasien dengan scleroderma mempunyai tes-tes darah yang menyarankan autoimmunity, antinuclear antibodies (ANAs). A particular antibody, the anticentromere antibody, is found almost exclusively in the limited, or CREST, form of scleroderma. Anti-Scl 70 antibody (antitopoisomerase I antibody) is most often seen in patients with the diffuse form of scleroderma.
Tes-tes lain digunakan untuk mengevaluasi kehadiran atau luas dari segala penyakit internal (dalam). Ini mungkin termasuk tes-tes pencernaan bagian atas dan bawah untuk mengevalusai usus-usus, x-rays dada, pengujian fungsi paru, dan CAT scanning untuk memeriksa paru-paru, EKG dan echocardiograms, dan adakalanya katerisasi jantung untuk mengevaluasi tekanan pada arteri-arteri dari jantung dan paru-paru.
Merawat Scleroderma
Perawatan dari scleroderma diarahkan menuju ciri-ciri individu yang mempengaruhi area-area tubuh yang berbeda.
Perawatan yang agresif dari peninggian-peninggian dalam tekanan darah telah menjadi sangat penting dalam mencegah gagal ginjal. Obat-obat tekanan darah, seperti captopril, seringkali digunakan.
Data terakhir mengindikasikan bahwa colchicine dapat berguna dalam mengurangi peradangan dan keperihan yang secara periodis menyertai nodul-nodul calcinosis pada kulit. Gatal kulit dapat dibebaskan dengan lotion-lotion (emollients) sepertiEucerin dan Lubriderm.
Raynaud's phenomenon yang ringan mungkin memerlukan hanya penghangatan dan perlindungan tangan. Aspirin dosis rendah seringkali ditambahkan untuk mencegah bekuan-bekuan darah kecil pada jari-jari tangan, terutama pada pasien-pasien dengan suatu sejarah pemborokan-pemborokan ujung jari. Raynaud's phenomenon yang sedang dapat dibantu dengan obat-obat yang membuka arteri-arteri, seperti nifedipine (Procardia, Adalat) dan nicardipine (Cardene), atau dengan obat luar (topical) nitroglycerin yang dioleskan pada jari tangan/kaki yang paling terpengaruh (paling efektif pada sisi-sisi dari jari tangan/kaki dimana arteri-arteri berada). Penyangga jari yang diaplikasikan secara lembut dapat melindungi jaringan-jaringan yang perih. Suatu kelompok dari obat-obat yang digunakan secara khas untuk depresi, yang disebut serotonin reuptake inhibitors, sepertifluoxetine (Prozac), dapat adakalanya memperbaiki sirkulasi dari jari tangan/kaki yang terpengaruh. Raynaud's phenomenon yang berat/parah dapat memerlukan prosedur-prosedur operasi, seperti yang untuk menginterupsi syaraf-syraf dari jari tangan yang menstimulasi penyempitan dari pembuluh-pembuluh darah (digital sympathectomy). Pemborokan-pemborokan dari jari-jari tangan dapat memerlukan antibiotik-antibiotik topical (obat luar) atau oral (mulut).
Iritasi kerongkongan dan heartburn dapat dibebaskan dengan omeprazole (Prilosec)esomeprazole (Nexium), atau lansoprazole (Prevacid)Antacidsdapat juga bermanfaat. Meninggikan kepala ranjang dapat mengurangi aliran balik dari asam kedalam kerongkongan yang menyebabkan peradangan dan heartburn. Menghindari kafein dan merokok sigaret juga membantu.
Sembelit, kejang, dan diare adakalanya disebabkan oleh bakteri-bakteri yang dapat dirawat dengan tetracycline atau erythromycin. Studi-studi baru-baru ini telah menunjukan bahwa erythromycin dapat juga digunakan. Pemasukan cairan dan serat yang ditingkatkan adalah tindakan-tindakan umum yang baik.
Kulit kering yang teriritasi dan gatal dapat dibantu dengan emollients sepertiLubridermEucerin, atau Bagbalm.
Telangiectasias, seperti yang pada muka, dapat dirawat dengan terapi laser lokal. Paparan matahari harus diminimalkan karena ia dapat memperburuk telangiectasias.
Kira-kira 10% dari pasien-pasien dengan CREST variant mengembangkan tekanan-tekanan yang meninggi pada pembuluh-pembuluh darah ke paru-paru (pulmonary hypertension). Tekanan darah yang meningginya abnormal dari arteri-arteri yang mensuplai paru-paru seringkali dirawat dengan obat-obat antagonis kalsium, seperti nifedipine, dan obat-obat pengencer darah (anticoagulation). Pulmonary hypertension yang lebih parah dapat dibantu dengan infusi intravena prostacyclin (Iloprost) yang terus menerus. Suatu obat baru yang diminum, bosentan (Tracleer), sekarang tersedia untuk merawat pulmonary hypertension yang berat/parah.
Sebagai tambahan, obat-obat digunakan untuk menekan sistim imun yang aktifnya berlebihan yang tampaknya secara spontan menyebabkan penyakit pada organ-organ yang dipengaruhi. Obat-obat yang digunakan untuk maksud ini termasukpenicillamineazathioprine, dan methotrexate. Penelitian baru-baru ini telah menemukan bahwa penicillamine dosis rendah [Depen, Cuprimine] [125mg setiap dua hari] adalah seefektif dosis-dosis tinggi dari penicillamine yang sebelumnya digunakan, dengan keracunan yang kurang. Peradangan yang serius dari paru-paru (alveolitis) dapat memerlukan penekanan imun dengan cyclophosphamide (Cytoxan) bersama dengan prednisone. Perawatan optimal dari penyakit paru scleroderma adalah suatu area dari penelitian yang aktif. Transplantasi sel induk (stem-cell transplantation) sedang dijelajahi sebagai suatu kemungkinan pilihan.
Tidak ada obat yang telah ditemukan yang adalah efektif secara universal untuk semua pasien-pasien dengan scleroderma. Pada seorang pasien individu, penyakitnya mungkin adalah ringan dan tidak memerlukan perawatan-perawatan. Pada beberapa, penyakitnya adalah membinasakan dan tanpa belaskasihan.


Prognosis Untuk Pasien-Pasien Dengan Scleroderma

Prognosis seorang pasien dioptimalkan dengan pengamatan (monitor) yang ketat dari status kesehatan keseluruhannya dan perawatan dari komplikasi-komplikasi, terutama tekanan darah yang meninggi. Data terakhir mengindikasikan bahwa periode yang kritis dari risiko organ adalah umumnya dalam tiga tahun pertama dari keterlibatan kulit. Ini berarti bahwa pasien-pasien dapat ditenteramkan hatinya bahwa risiko dari komplikasi-komplikasi yang mengancam organ mereka adalah kurang secara signifikan setelah tiga tahun mempunyai gejala-gejala kuliut.
Lebih banyak penelitian diperlukan pada semua area-area dari penyakit scleroderma, dari penyebab sampai perawatan. Sekarang ini scleroderma berlanjut mencengangkan ilmuwan-ilmuwan kedokteran. Peneliti-peneliti sedang mengevaluasi keefektifan dari thalidomide untuk perawatan scleroderma. Tes-tes yang lebih sensitif untuk mendeteksi dini penyakit paru dari scleroderma juga sedang dievaluasi. Psoralen and ultraviolet light therapy (PUVA) sedang dipelajari sebagai suatu kemungkinan perawatan untuk scleroderma yang terbatas.
Banyak peneliti-peneliti sedang menyelidiki peran-peran dari beragam pembawa-pembawa pesan sel, yang disebut cytokines, dalam menyebabkan scleroderma. Peneliti-peneliti juga sekarang ini sedang mempelajari suatu hormon dari kehamilan, yang disebut relaxin, untuk perawatan scleroderma. Hasil-hasil pendahuluan menyarankan bahwa ia mungkin memperbaiki scleroderma. Relaxin secara normal mengendurkan ligamen-ligamen dari pelvis dan mematangkan rahim untuk kelahiran anak. Bagaimana ia mungkin bekerja pada scleroderma adalah tidak jelas.

REYE SYNDROME

 

Definisi Reye Syndrome

Reye's syndrome (RS) adalah terutama penyakit anak-anak, meskipun ia dapat terjadi pada segala umur. Ia mempengaruhi semua organ-organ tubuh namin adalah paling berbahaya pada otak dan hati - menyebabkan peningkatan yang akut dari tekanan dalam otak dan, seringkali akumulasi lemak yang besar-besaran pada hati dan organ-organ lain. RS didefinisikan sebagai penyakit dua fase karena ia umumnya terjadi dalam hubungan dengan infeksi virus sebelumnya, seperti flu atau chicken pox (cacar air). Penyakit umumnya terjadi sewaktu kesembuhan dari infeksi virus, meskipun ia dapat juga berkembang 3 sampai 5 hari setelah penimbulan penyakit virus. RS seringkali disalahartikan sebagai encephalitis, meningitis, diabetes, overdosis obat, keracunan, sindrom kematian bayi yang tiba-tiba, atau peyakit psychiatric (jiwa).

Gejala-Gejala Dari Reye Syndrome

Gejala-gejala dari Reye syndrome termasuk:
  • muntah yang gigih atau berulang,
  • kelesuan,
  • perubahan-perubahan kepribadian termasuk sifat lekas marah atau menyerang,
  • disorientasi atau kebingungan,
  • delirium (mengigau),
  • convulsions, dan
  • kehilangan kesadaran.
Jika gejala-gejala ini hadir selama atau segera setelah penyakit virus, perhatian medis harus segera dicari. Gejala-gejala dari RS pada bayi-bayi tidak mengikuti pola yang khas; contohnya, muntah tidak selalu terjadi.

Penyebab Reye Syndrome

Penyebab dari RS tetap adalah misteri. Bagaimanapun studi-studi telah menunjukan bahwa menggunakan aspirin atau obat-obat yang mengandung salicylate untuk merawat penyakit virus meningkatkan risiko mengembangkan RS. Dokter harus dikonsultasikan sebelum memberi anak segala aspirin atau obat-obat anti mual selama penyakit virus, yang dapat menyembunyikan gejala-gejala dari RS.

Adakah Perawatan Untuk Reye Syndrome ?

Tidak ada penyembuhan untuk RS. Menajemen yang sukses, yang tergantung pada diagnosis dini, adalah terutama ditunjukan pada perlindungan otak terhadap kerusakan yang tidak dapat dibalikan dengan mengurangi pembengkakan otak, membalikan luka metabolik, mencegah komplikasi-komplikasi pada paru-paru, dan mengantisipasi cardiac arrest (berhentinya jantung). Telah dipelajari bahwa beberapa kesalahan-kesalahan metabolisme yang dibawa sejak lahir meniru RS dimana manifestasi pertama dari kesalahan-kesalahan ini mungkin adalah encephalopathy dengan disfungsi hati. Penyakit-penyakit in harus dipertimbangkan pada semua kasus-kasus RS yang dicurigai. Beberapa bukti menyarankan bahwa perawatan pada stadium-stadium akhir dari RS dengan hypertonic IV glucose solutions mungkin mencegah progresi dari sindrom.

Prognosis (Harapan) Dengan Reye Syndrome

Kesembuhan dari RS secara langsung dihubungkan pada keparahan dari pembengkakan otak. Beberapa orang-orang sembuh sepenuhnya, sementara yang lain-lain mungkin menahan beragam derajat-derajat kerusakan otak. Kasus-kasus dimana penyakit berlanjut dengan cepat dan pasien jatuh kedalam koma mempunyai prognosis yang lebih buruk daripada yang dengan perjalanan penyakit yang kurang parah. Statistik-statistik mengindikasi bahwa ketika RS didiagnosa dan dirawat pada stadium-stadium dininya, kesempatan-kesempatan kesembuhan adalah sangat baik. Jika diagnosis dan perawatan ditunda, kesempatan-kesempatan untuk kesembuhan yang sukses dan kelangsunagn hidup adalah sangat berkurang. Kecuali RS didiagnosa dan dirawat dengan sukses, kematian adalah umum, seringkali dalam beberapa hari.

Informasi Tambahan

Tipe Aspirin Mana Yang Aman ?

Tidak ada satupun. Semua obat yang dilabel sebagai "aspirin" atau mempunyai produk-produk aspirin didalamnya harus dihindari, tidak perduli apakah mereka bermerek nama aspirin atau generik. Nama kimia untuk aspirin adalah acetyl salicylate atau acetylsalicylic acid.

Adakah Obat-Obat Yang Bebas Resep Atau Diresepkan Yang Aman ?

Tidak perlu demikian. Hanya karena obat tidak disebut "aspirin", itu tidak berarti ia bebas dari aspirin. Banyak obat-obat yang bebas resep mengandung aspirin (acetylsalicylic acid), atau sodium atau bismuth salicylates yang secara kimia dihubungkan pada aspirin. Juga, beberapa produk-produk topical mungkin mengandung aspirin.

Obat Apa Yang Direkomendasikan Untuk Anak-Anak Dengan Demam ?

Obat yang disukai untuk anak-anak dengan demam adalah acetaminophen (Tylenol, dll), ibuprofen (Advil, Motrin, dll), naproxen sodium (Aleve).

MENSTRUAL CRAMPS

 

Definisi Kejang-Kejang Menstruasi

Kejang-kejang menstruasi adalah nyeri-nyeri di perut dan area-area pelvis yang dialami oleh seorang wanita sebagai suatu akibat dari periode menstruasinya. Kejang-kejang menstruasi adalah tidak sama seperti ketidaknyamanan yang dirasakan selama premenstrual syndrome (PMS), meskipun gejala-gejala dari kedua kelainan-kelainan dapat adakalanya dialami sebagai suatu proses yang terus menerus. Banyak wanita-wanita menderita dari keduanya PMS dan kejang-kejang menstruasi.
Kejang-kejang menstruasi dapat terbentang dari ringan sampai sangat berat/parah. Kejang-kejang menstruasi ringan mungkin hampir tidak nyata dan berdurasi singkat - adakalanya dirasakan hanya sebagai suatu perasaan berat yang ringan pada perut. Kejang-kejang menstruasi yang berat dapat begitu menyakitkan sehingga mereka mengganggu aktivitas-aktivitas rutin seorang wanita untuk beberapa hari.

Berapa Umum Kejang-Kejang Menstruasi ?

Kejang-kejang menstruasi dari beberapa derajat mempengaruhi lebih banyak dari suatu perkiraan 50% dari wanita-wanita, dan diantara ini, sampai dengan 15% akan menggambarkan kejang-kejang menstruasinya sebagai berat. Survei-survei dari gadis-gadis remaja menunjukan bahwa lebih dari 90% dari gadis-gadis melaporkan mempunyai kejang-kejang menstruasi.

Definisi Dysmenorrhea

Istilah medis untuk kejang-kejang menstruasi adalah dysmenorrhea. Ada dua tipe-tipe dari dysmenorrhea, primary (primer) dan secondary (sekunder).
Pada primary dysmenorrhea, tidak ada persoalan ginekolog yang mendasarinya yang menyebabkan nyeri. Tipe kejang ini mungkin mulai dalam enam bulan sampai satu tahun setelah menarche (mulainya menstruasi), waktu ketika seorang gadis mulai mempunyai periode-periode menstruasi. Kejang-kejang menstruasi secara khas tidak mulai hingga ovulatory menstrual cycles (ketika sebuah telur dilepaskan dari indung-indung telur) terjadi, dan perdarahan menstruasi sebenarnya biasanya mulai sebelum timbulnya ovulasi. Oleh karenanya, seorang gadis remaja mungkin tidak mengalami dysmenorrhea hingga berbulan-bulan sampai bertahun-tahun setelah timbulnya menstruasi.
Pada secondary dysmenorrhea, beberapa kondisi abnormal yang mendasarinya (biasanya melibatkan sistim reproduksi seorang wanita) menyumbang pada nyeri menstruasi. Secondary dysmenorrhea mungkin adalah jelas pada menarche namun, lebih sering, kondisinya berkembang kemudian.

Penyebab Kejang-Kejang Menstruasi

Setiap bulan, lapisan sebelah dalam dari kandungan (endometrium) terbentuk dalam persiapan untuk suatu kemungkinan kehamilan. Setelah ovulasi, jika telur tidak dibuahi oleh sebuah sperma, tidak ada kehamilan yang berakibat dan lapisan kandungan sekarang tidak lagi dibutuhkan. Tingkat-tingkat hormon-hormon estrogen dan progesterone seorang wanita turun, dan lapisan kandungan menjadi membengkak dan mati. Ia kemudian dilepaskan dan akan diganti dengan suatu lapisan baru pada siklus bulanan berikutnya.
Ketika lapisan kandungan yang lama mulai terurai, senyawa-senyawa molekul yang disebut prostaglandins dilepaskan. Senyawa-senyawa ini menyebabkan otot-otot kandungan untuk berkontraksi. Ketika otot-otot kandungan berkontraksi, mereka menyempitkan suplai darah (vasoconstriction) ke endometrium. Penyempitan ini menghalangi penyerahan oksigen ke jaringan endometrium yang, pada gilirannya, terurai dan mati. Setelah kematian jaringan ini, kontraksi-kontraksi kandungan secara harafiah memeras jaringan endometrial lama melaui leher rahim (cervix) dan keluar dari tubuh dengan jalan dari vagina. Senyawa-senyawa lain yang dikenal sebagai leukotrienes, yang adalah kimia-kimia yang memainkan suatu peran pada respon peradangan, juga meninggi pada saat ini dan mungkin dihubungkan dengan perkembangan dari kejang-kejang menstruasi.
Beberapa Kejang-Kejang Begitu Menyakitkan
Kejang-kejang menstruasi disebabkan oleh kontraksi-kontraksi kandungan yang terjadi sebagai respon pada prostaglandins dan kimia-kimia lain. Sensasi (perasaan) kejang diintensipkan (diperkuat) ketika bekuan-bekuan atau potongan-potongan jaringan tubuh dari lapisan kandungan lewat melalui leher rahim, terutama jika kanal leher rahim seorang wanita adalah sempit.
Perbedaan antara kejang-kejang menstruasi yang lebih menyakitkan dan mereka yang kurang menyakitkan mungkin dihubungkan dengan tingkat-tingkat prostaglandin seorang wanita. Wanita-wanita dengan kejang-kejang menstruasi mempunyai tingkat-tingkat prostaglandins yang meninggi pada endometrium (lapisan kandungan) ketika dibandingkan dengan wanita-wanita yang tidak mengalami kejang-kejang. Kejang-kejang menstruasi adalah sangat serupa dengan yang dialami seorang wanita hamil ketika ia diberikan prostaglandin sebagai suatu obat untuk menginduksi labor.
Kejang-Kejang Menstruasi Dapat Diukur ?
Ya. Kejang-kejang menstruasi dapat secara ilmiah ditunjukan dengan mengukur tekanan didalam kandungan dan angka dan frekwensi dari kontraksi-kontraksi kandungan . Sewaktu suatu periode menstruasi normal, wanita rata-rata mempunyai kontraksi-kontraksi dari suatu tekanan yang rendah (50-80 mm Hg), yang berlangsung 15-30 detik pada suatu frekwensi dari 1-4 kontraksi-kontraksi setiap 10 menit. Ketika seorang wanita mempunyai kejang-kejang menstruasi, kontraksi-kontraksinya adalah dari suatu tekanan yang lebih tinggi (mereka mungkin melewati 400 mm Hg), berlangsung lebih lama dari 90 detik, dan seringkali terjadi kurang dari 15 detik terpisah.
Faktor-Faktor Lain Yang Mempengaruhi Kejang-Kejang Menstruasi
Seperti disebutkan diatas, suatu kanal leher rahim yang sempitnya tidak biasa cenderung untuk meningkatkan kejang-kejang menstruasi. Faktor anatomi lain yang diperkirakan untuk kontribusi pada kejang-kejang menstruasi adalah suatu kemiringan yang memutar kembali dari kandungan (retroverted uterus).
Kekurangan latihan sekarang diakui menyumbang pada kejang-kejang menstruasi yang menyakitkan.
Telah lama diperkirakan bahwa faktor-faktor psikologis juga memainkan suatu peran. Contohnya, adalah diterima secara luas bahwa stres emosi dapat meningkatkan ketidaknyamanan dari kejang-kejang menstruasi.


Gejala-Gejala Dari Kejang-Kejang Menstruasi

Kejang-kejang menstruasi adalah nyeri-nyeri yang mulai pada bagian bawah perut dan pelvis. Ketidaknyamanan dapat meluas ke punggung bagian bawah atau kaki-kaki. Kejang-kejang dapat menjadi suatu nyeri yang sangat menyakitkan atau hanya suatu nyeri yang tumpul. Mereka dapat menjadi periodik atau secara terus menerus.
Kejang-kejang menstruasi biasanya mulai segera sebelum periode menstruasi, memuncak dalam 24 jam setelah timbulnya nyeri-nyeri, dan menyurut lagi setelah sehari atau dua hari.
Kejang-kejang menstruasi mungkin disertai oleh suatu sakit kepala dan/atau mual, yang dapat menjurus, meskipun jarang, pada titik dari muntah. Kejang-kejang menstruasi dapat juga disertai oleh sembelit atau diare karena prostaglandins yang menyebabkan otot-otot halus untuk berkontraksi ditemukan pada keduanya yaitu kandungan dan saluran pencernaan. Beberapa wanita-wanita mengalami suatu dorongan untuk membuang air kecil lebih seringkali.
Mendiagnosa Kejang-Kejang Menstruasi
Diagnosis dari kejang-kejang menstruasi biasanya dibuat oleh wanita sendiri dan mencerminkan persepsi nyeri individunya. Sekali seorang wanita telah mengalami kejang-kejang menstruasi, biasanya dengan penimbulan saat remaja dari mens-mensnya (aliran menstruasi bulanan), ia menjadi sadar akan gejala-gejala khasnya.
Perawatan Untuk Kejang-Kejang Menstruasi Yang Umum (Primary Dysmenorrhea)
Setiap wanita perlu untuk menemukan suatu perawatan yang bekerja untuknya. Mungkin perawatan yang paling umum, terutama pada waktu yang lalu, adalah berbaring pada tanda pertama dari nyeri. Adalah biasa bahwa restroom-restroom wanita mempunyai suatu ranjang (couch) sehingga seorang wanita yang merasa sakit atau tidak sehat dapat berbaring. Sebuah ranjang di kantor sekolah perawat melayani tujuan yang sama dan gadis-gadis secara rutin dibebaskan dari pendidikan fisik atau kelas-kelas lain karena kejang-kejang menstruasinya.
Rekomendasi-rekomendasi sekarang ini termasuk tidak hanya istirahat dan tidur yang cukup, namun juga latihan secara teratur (terutam berjalan). Beberapa wanita-wanita menemukan bahwa massage (urut) perut, yoga, atau aktivitas orgasme seksual membantu. Suatu bantal pemanas yang ditaruh di area perut mungkin membebaskan nyeri dan kemacetan.
Sejumlah agen-agen yang bukan resep (over-the-counter) dapat membantu mengontrol nyeri begitu juga sebenarnya mencegah kejang-kejang menstruasinya sendiri. Untuk kejang-kejang yang ringan, aspirin atau acetaminophen (Tylenol), atau acetaminophen plus suatu diuretic (Diurex MPRFEM-1MidolPamprin,Premsyn, dan lain-lain) mungkin adalah cukup. Bagaimanapun, aspirin telah membatasi efek dalam menahan produksi dari prostaglandin dan adalah hanya berguna untuk kejang-kejang yang kurang menyakitkan.
Agen-agen utama untuk merawat kejang-kejang menstruasi yang sedang adalah obat-obat antiperadangan nonsteroid (NSAIDs), yang menurunkan produksi dari prostaglandin dan mengurangi efeknya. NSAIDs yang tidak memerlukan suatu resep adalah:
  • ibuprofen (Advil, Midol IB, Motrin, Nuprin, dan lain-lain);
  • naproxen sodium (Aleve, Anaprox); dan
  • ketoprofen (Actron, Orudis KT).
Seorang wanita harus mulai mengkonsumsi satu dari obat-obat ini sebelum nyerinya menjadi sulit untuk dikontrol. Ini mungkin berarti memulai obat 1-2 hari sebelum periodenya mulai dan meneruskan mengkonsumsi obat 1-2 hari kedalam periodenya. Hasil-hasil terbaik diperoleh dengan mengkonsumsi satu dari NSAIDs pada suatu dasar yang dijadwalkan dan tidak menunggu sampai nyerinya mulai.
NSAIDs yang diresepkan tersedia untuk perawatan kejang-kejang menstruasi termasuk mefenamic acid (Ponstel).

Jika Kejang-Kejangnya Sangat Berat/Parah
Jika kejang-kejang menstruasi seorang wanita adalah terlalu berat/parah untuk dikendalikan oleh strategi-strategi ini, dokternya mungkin meresepkan obat-obat pencegah kehamilan oral dosis rendah yang mengandung estrogen dan progestin pada suatu siklus yang teratur atau yang diperpanjang. Tipe pendekatan ini dapat mencegah ovulasi (pelepasan bulanan dari sebuah telur) dan mengurangi produksi dari prostaglandins yang, pada gilirannya, mengurangi keparahan dari kekejangan dan menyebabkan suatu aliran menstruasi yang ringan.
Penggunaan dari suatu IUD yang melepaskan jumlah-jumlah yang kecil dariprogestin levonorgestrel secara langsung kedalam rongga kandungan, telah dihubungkan dengan suatu pengurangan 50 persen pada kelaziman dari kejang-kejang menstruasi. Berlawanan dengannya, IUDs tidak mengandung hormon-hormon, seperti yang mengandung tembaga, mungkin memperburuk kejang-kejang menstruasi.
Solusi-Solusi Operasi
Dahulu, banyak wanita-wanita dengan kejang-kejang menstruasi mempunyai suatu operasi yang dikenal sebagai D & C (dilation and curettage) untuk mengeluarkan beberapa lapisan dari kandungan. Prosedur ini juga adakalanya digunakan sebagai tindakan diagnostik untuk mendeteksi kondisi-kondisi kanker atau prakanker dari lapisan kandungan. Beberapa wanita-wanita bahkan mengambil jalan pada solusi akhir pada persoalan menstruasi dengan mempunayi suatu hysterectomy, operasi yang mengangkat seluruh kandungan.
Hari ini, ketika seorang wanita mempunyai perdarahan kandungan yang berat dan sakitnya abnormal, dokternya mungkin merekomendasikan endometrial ablation, suatu prosedur dimana lapisan kandungan dibakar habis atau diuapkan menggunakan suatu alat yang menghasilkan panas.
Perawatan Dari Secondary Dysmenorrhea
Perawatan dari secondary dysmenorrhea tergantung pada penyebabnya. Ada sejumlah kondisi-kondisi yang mendasarinya yang dapat menyumbang pada nyeri termasuk:
  • Endometriosis (sel-sel dari rumput liar lapisan kandungan yang berlokasi pada area-area yang lain dari tubuh);
  • Uterine Fibroids (pertumbuhan-pertumbuhan kandungan yang bukan bersifat kanker yang merespon pada tingkat-tingkat estrogen);
  • Adenomyosis (suatu kondisi yang jinak dimana sel-sel dari lapisan kandungan sebelah dalam menyerang dinding berototnya, myometrium);
  • Penyakit peradangan pelvis atau Pelvic inflammatory disease (PID);
  • Adhesions (tempelan-tempelan berserat abnormal antara organ-organ); atau
  • Penggunaan dari suatu intrauterine device (IUD) untuk kontrasepsi.
Semua dari kondisi-kondisi ini harus pertama-tama didiagnosa oleh seorang dokter yang akan kemudian merekomendasikan suatu perawatan yang sesuai.
Jika seorang wanita mulai mengalami perubahan-perubahan pada kejang-kejang menstruasinya, seperti dalam keparahannya, waktunya, atau lokasinya, ia harus berunding (berkonsultasi) dengan dokternya, terutama jika perubahan-perubahanynya adalah penimbulan yang tiba-tiba.
Prognosis Untuk Kejang-Kejang Menstruasi
Pada umumnya, kejang-kejang menstruasi seorang wanita tidak memburuk seumur hidupnya. Faktanya, kejang-kejang menstruasi dari primary dysmenorrhea biasanya berkurang dengan umur dan setelah kehamilan. Ini diperkirakan disebabkan oleh fakta bahwa syaraf-syaraf kandungan degenerasi (merosot) dengan umur dan menghilang di akhir kehamilan, dengan hanya suatu bagian dari syaraf-syaraf ini memperbaharui setelah kelahiran anak.
Ketika ada secondary dysmenorrhea dengan suatu kondisi yang mendasarinya yang menyumbang pada nyeri, prognosis tergantung pada keberhasilan perawatan dari kondisi itu.
Ketika wanita-wanita telah mempelajari lebih banyak tentang tubuh-tubuh mereka dan bagaimana untuk memelihara mereka pada kesehatan yang maksimum, kejang-kejang menstruasi telah menjadi kurang dari suatu penyakit yang mengerikan, dan lebih sering, melulu suatu ketidaknyamanan bulanan yang kecil.


EDEMA


Definisi Edema
Edema adalah pembengkakan yang dapat diamati dari akumulasi cairan dalam jaringan-jaringan tubuh. Edema paling umum terjadi pada feet (tungkai-tungkai) dan legs (kaki-kaki), dimana ia dirujuk sebagai peripheral edema. Pembengkakan adalah akibat dari akumulasi cairan yang berlebihan dibawah kulit dalam ruang-ruang didalam jaringan-jaringan. Semua jaringan-jaringan dari tubuh terbentuk dari sel-sel dan connective tissues (jaringan-jaringan penghubung) yang menjaga kesatuan dari sel-sel. Jaringan penghubung sekitar sel-sel dan pembuluh-pembuluh darah dikenal sebagai interstitium. Kebanyakan dari cairan-cairan tubuh yang ditemukan diluar sel-sel normalnya disimpan dalam dua ruang-ruang; pembuluh-pembuluh darah (sebagai bagian yang cair atau serum dari darah anda) dan ruang-ruang interstitial (tidak dalam sel-sel). Pada berbagai penyakit-penyakit, cairan yang berlebihan dapat berakumulasi dalam satu atau dua dari bagian-bagian ruangan (kompartemen) ini.
Organ tubuh mempunyai ruang-ruang interstitial dimana cairan dapat berakumulasi. Akumulasi cairan dalam ruang-ruang udara interstitial (alveoli) dalam paru-paru terjadi pada penyakit yang disebut pulmonary edema. Sebagai tambahan, kelebihan cairan adakalanya berkumpul dalam apa yang disebut ruang ketiga, yang termasuk rongga-ronga dalam perut (rongga perut atau peritoneal - disebut "ascites") atau di dada (rongga paru atau pleural - disebut "pleural effusion").Anasarca merujuk pada akumulasi cairan yang parah yang tersebar luas dalam semua jaringan-jaringan dan rongga-rongga tubuh pada saat yang bersamaan.
Definis Pitting Edema Dan Perbedaan Dari Non-Pitting Edema
Pitting edema dapat ditunjukan dengan menggunakan tekanan pada area yang membengkak dengan menekan kulit dengan jari tangan. Jika tekanan menyebabkan lekukan ang bertahan untuk beberapa waktu setelah pelepasan dari tekanan, edema dirujuk sebagai pitting edema. Segala bentuk dari tekanan, seperti dari karet kaos kaki, dapat menginduksi pitting (lekukan) dengan tipe edema ini.
Pada non-pitting edema, yang biasanya mempengaruhi tungkai-tungkai (legs) atau lengan-lengan, tekanan yang digunakan pada kulit tidak berakibat pada lekukan yang gigih. Non-pitting edema dapat terjadi pada penyakit-penyakit tertentu dari sistim lymphatic seperti lymphedema, dimana gangguan dari sirkulasi lymphatic yang mungkin terjadi setelah operasi mastectomy, lymph node, atau congenitally. Penyebab lain dari non-pitting edema dari legs disebut pretibial myxedema, yang adalah pembengkakan diatas tulang kering pada beberapa pasien-pasien denganhyperthyroidism. Non-pitting edema dari legs adalah sulit untuk dirawat. Obat-obat diuretic umumnya tidak efektif, meskipun menaikan legs secara periodik sepanjang hari dan alat-alat penekan mungkin mengurangi pembengkakan.
Fokus dari sisa artikel ini adalah pada pitting edema, karena ia betul-betul adalah bentuk yang paling umum dari edema.


Penyebab Pitting Edema
Edema disebabkan oleh penyakit-penyakit systemic, yaitu, penyakit-penyakit yang mempengaruhi beragam sistim-sistim organ dari tubuh, atau oleh kondisi-kondisi lokal yang melibatkan hanya anggota-anggota tubuh yang dipengaruhi. Penyakit-penyakit systemic yang paling umum yang berhubungan dengan edema melibatkan jantung, hati, dan ginjal-ginjal. Pada penyakit-penyakit ini, edema terjadi terutama karena penahanan garam tubuh (sodium chloride) yang terlalu banyak. Garam yang berlebihan menyebabkan tubuh menahan air. Air ini kemudian bocor kedalam ruang-ruang jaringan interstitial, dimana ia nampak sebagai edema.
Kondisi-kondisi lokal yang paling umum yang menyebabkan edema adalah varicose veins dan thrombophlebitis (peradangan dari vena-vena) dari vena-vena dalam dari kaki-kaki (legs). Kondisi-kondisi ini dapat menyebabkan pemompaan darah yang tidak cukup oleh vena-vena (venous insufficiency). Tekanan balik yang meningkat yang diakibatkannya pada vena-vena memaksa cairan berdiam pada kaki-kaki dan tangan-tangan (terutama pergelangan-pergelangan kaki dan kaki-kaki). Cairan yang berlebihan kemudian bocor kedalam ruang-ruang jaringan interstitial, menyebabkan edema.
Pemasukan Garam Mempengaruhi Edema
Keseimbangan garam tubuh biasanya diatur dengan baik. Orang yang normal dapat mengkonsumsi jumlah-jumlah garam yang kecil atau besar pada makanan tanpa keprihatinan untuk mengembangkan penipisan atau penahanan garam. Pemasukan garam ditentukan oleh pola-pola makanan dan pengeluaran garam dari tubuh dilaksanakn oleh ginjal-ginjal. Ginjal-ginjal mempunyai kapasitas yang besar untuk mengontrol jumlah garam dalam tubuh dengan merubah jumlah garam yang dieliminasi (dikeluarkan) dalam urin. Jumlah garam yang dikeluarkan oleh ginjal-ginjal diatur oleh faktor-faktor hormon dan fisik yang memberi sinyal apakah penahanan atau pengeluaran dari garam oleh ginjal-ginjal adalah perlu.
Jika aliran darah ke ginjal-ginjal berkurang oleh kondisi yang mendasarinya seperti gagal jantung, ginjal-ginjal bereaksi dengan menahan garam. Penahanan garam ini terjadi karena ginjal-ginjal merasa bahwa tubuh memerlukan lebih banyak cairan untuk mengkompensasi aliran darah yang berkurang. Jika pasien mempunyai penyakit ginjal yang mengganggu fungsi ginjal-ginjal, kemampuan untuk mengeluarkan garam dalam urin adalah terbatas. Pada kedua kondisi-kondisi, jumlah garam dalam tubuh meningkat, yang menyebabkan pasien untuk menahan air dan mengembangkan edema.
Pasien-pasien yang mengalami gangguan dalam kemampuannya untuk secara normal mengeluarkan garam mungkin perlu ditempatkan pada diet yang dibatasi garamnya dan/atau diberikan obat-obat diuretic (pil-pil air). Dahulu, pasien-pasien dengan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan edema ditempatkan pada diet-diet dengan pemasukan garam yang sangat dibatasi. Dengan perkembangan dari agent-agent diuretic yang baru dan sangat kuat, pembatasan yang dicatat ini pada pemasukan garam diet umumnya tidak lagi perlu. Diuretics ini bekerja dengan menghalangi reabsorpsi dan penahanan garam oleh ginjal-ginjal, dengan demikian meningkatkan jumlah garam dan air yang dieliminasi dalam urin.


Mengapa Pasien Dengan Penyakit Jantung Menahan Cairan ?
Gagal jantung adalah akibat dari fungsi jantung yang buruk dan dicerminkan oleh berkurangnya volume darah yang dipompa keluar oleh jantung, yang disebutcardiac output. Gagal jantung dapat disebabkan oleh kelemahan dari otot jantung, yang memompa darah keluar melalui arteri-arteri ke selurh tubuh, atau oleh disfungsi dari klep-klep jantung, yang mengatur aliran darah antara kamar-kamar (bilik-bilik) jantung. Volume yang berkurang dari darah yang dipompa keluar oleh jantung (cardiac output yang berkurang) bertanggung jawab untuk aliran darah yang berkurang ke ginjal-ginjal. Sebagai akibatnya, ginjal-ginjal merasakan bahwa ada pengurangan dari volume darah dalam tubuh. Untuk melawan nampaknya kehilangan cairan, ginjal-ginjal menahan garam dan air. Pada kejadian ini, ginjal-ginjal dibohongi kedalam pemikiran bahwa tubuh perlu untuk menahan lebih banyak volume cairan ketika, kenyataannya, tubuh telah menahan terlalu banyak cairan.
Peningkatan cairan ini akhirnya berakibat pada penumpukan cairan didalam paru-paru, yang menyebabkan sesak napas. Karena berkurangnya volume darah yang dipompa keluar oleh jantung (cardiac output yang berkurang), volume darah dalam arteri-arteri juga berkurang, meskipun ada peningkatan yang nyata dalam total volume cairan tubuh. Peningkatan yang berhubungan dalam jumlah cairan dalam pembuluh-pembuluh darah dari paru-paru menyebabkan sesak napas karena cairan yang berlebihan dari pembuluh-pembuluh darah paru-paru bocor kedalam ruang-ruang udara (alveoli) dan interstitium pada paru-paru. Akumulasi cairan dalam paru-paru ini disebut pulmonary edema. Pada saat yang bersamaan, akumulasi cairan pada kaki-kaki (legs) menyebabkan pitting edema. Edema ini terjadi karena penumpukan dari darah pada vena-vena dari kaki-kaki (legs) menyebabkan kebocoran cairan dari kapialer-kapiler kaki-kaki (pembuluh-pembuluh darah kecil) kedalam ruang-ruang interstitial.
Pengertian dari bagaimana jantung dan paru-paru berinteraksi akan membantu anda memahami lebih baik bagaimana penahanan cairan bekerja pada gagal jantung. Jantung mempunyai empat kamar-kamar; auricle dan ventricle pada sisi kiri jantung dan auricle dan ventricle pada sisi kanan. Auricle kiri menerima darah yang beroksigen dari paru-paru dan mengirimnya ke ventricle kiri, yang kemudian memompanya melalui arteri-arteri ke seluruh tubuh. Darah kemudian diangkut balik ke jantung oleh vena-vena kedalam auricle kanan dan dikirim ke ventricle kanan, yang kemudian memompanya ke paru-paru untuk diberi oksigen kembali.
Gagal jantung sisi kiri, yang disebabkan terutama oleh ventricle kiri yang lemah, biasanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner, hipertensi, atau penyakit klep-klep jantung. Secara khas, ketika pasien-pasien ini awalnya datang pada dokter mereka disulitkan oleh sesak napas dengan pengerahan tenaga dan ketika berbaring pada malam hari (orthopnea). Gejala-gejala ini disebabkan oleh pulmonary edema yang disebabkan oleh berkumpulnya darah pada pembuluh-pembuluh dari paru-paru.
Berlawanan dengannya, gagal jantung sisi kanan, yang seringkali disebabkan oleh penyakit paru yang kronis seperti emphysema, awalnya menyebakan penahanan garam dan edema. Penahanan garam yang gigih pada pasien-pasien ini, bagaimanapun, mungkin menjurus pada volume darah yang membesar dalam pembuluh-pembuluh darah, dengan demikian menyebabkan akumulasi cairan pada paru-paru (pulmonary congestion) dan sesak napas.
Pada pasien-pasien dengan gagal jantung yang disebabkan oleh otot jantng yang lemah (cardiomyopathy), keduanya ventricle-ventricle kiri dan kanan jantung biasanya terpengaruh. Pasien-pasien ini, oleh karenanya, dapat awalnya menderita dari pembengkakan kedua-duanya pada paru-paru (pulmonary edema) dan pada legs (kaki-kaki) dan tungkai-tungkai/feet (peripheral edema). Dokter yang memeriksa pasien yang mempunyai gagal jantung congestif dengan penahanan cairan mencari tanda-tanda tertentu. Ini termasuk:
• pitting edema dari legs (kaki-kaki) dan feet (tungkai-tungkai),
• rales pada paru-paru (suara-suara gemercik yang lembab dari cairan yang berlebihan yang dapat didengar dengan stethoscope),
• gallop rhythm (suara-suara tiga jantung sebagai gantinya dari dua yang normal yang disebabkan oleh kelemahan otot), dan
• vena-vena leher yang menggelembung. Vena-vena leher yang menggelembung mencerminkan akumulasi dari darah pada vena-vena yang mengembalikan darah ke jantung.


Mengapa Pasien-Pasien Dengan Penyakit Hati Mengembangkan Ascites dan Edema ?
Pada pasien-pasien dengan penyakit hati yang kronis, fibrosis (luka parut) dari hati seringkali terjadi. Ketika scarring (luka parut) berlanjut, kondisinya disebut sirosis hati. Ascites adalah kelebihan cairan yang berakumulasi pada rongga perut (peritoneal). Ia adalah komplikasi dari sirosis dan nampak sebagai tonjolan perut. Peritoneum adalah lapisan bagian dalam dari rongga perut, yang juga membungkus menutupi organ-organ didalam perut seperti hati, kandung empedu, limpa, pankreas, dan usus-usus. Ascites berkembang karena kombinasi dari dua faktor-faktor:
1. tekanan yang meningkat pada sistim vena yang mengangkut darah dari lambung, usus-usus, dan limpa ke hati (portal hypertension); dan
2. tingkat yang rendah dari protein albumin dalam darah (hypoalbuminemia). Albumin, yang adalah protein yang utama dalam darah dan yang membantu mempertahankan volume darah, berkurang pada sirosis terutama karena hati yang rusak tidak mampu menghasilkannya yang cukup.
Konsekwensi-konsekwensi lain dari portal hypertension termasuk vena-vena yang membesar pada esophagus (varices), vena-vena terkemuka pada perut, dan limpa yang membesar. Setiap dari kondisi-kondisi ini disebabkan terutama oleh tekanan yang meningkat dan akumulasi dari darah dan kelebihan cairan pada pembuluh-pembuluh darah perut. Cairan dari ascites dapat dikeluarkan dari rongga perut dengan menggunakan syringe dan jarum yang panjang, prosedur yang disebutparacentesis. Analisa dari cairan dapat membantu membedakan ascites yang disebabkan oleh sirosis dari penyebab-penyebab lain ascites, seperti kanker, tuberculosis, gagal jantung congestif, dan nephrosis. Adakalanya, ketika ascites tidak merespon pada perawatan dengan diuretics, paracentesis dapat digunakan untuk mengeluarkan jumlah-jumlah yang besar cairan ascitic.
Peripheral edema, yang biasanya terlihat sebagai pitting edema dari legs dan feet, juga terjadi pada sirosis. Edema adalah konsekwensi dari hypoalbuminemia dan ginjal-ginjal yang menahan garam dan air.
Kehadiran atau ketidakhadiran dari edema pada pasien-pasien dengan sirosis dan ascites adalah pertimbangan yang penting pada perawatan dari ascites. Pada pasien-pasien dengan ascites tanpa edema, diuretics harus diberikan dengan perhatian yang ekstra. Diuresis (menginduksi peningkatan volume kencing dengan penggunaan diuretics) yang terlalu agresif atau cepat pada pasien-pasien ini dapat menjurus pada volume darah rendah (hypovolemia), yang dapat menyebakan gagal ginjal dan hati. Berlawanan dengannya, ketika pasien-pasien yang mempunyai keduanya edema dan ascites menjalani diuresis, cairan edema pada ruang interstitial melayani sedikit banyak sebagai penyangga terhadap perkembangan dari volume darah rendah. Kelebihan cairan interstitial bergerak kedalam ruang-ruang pembuluh darah untuk dengan cepat mengganti volume darah yang menipis.


Mengapa Edema Terjadi Pada Pasien-Pasien Dengan Penyakit Ginjal ?
Edema terbentuk pada pasien-pasien dengan penyakit ginjal untuk dua sebab-sebab:
1. kehilangan protein yang berat dalam urin, atau
2. fungsi ginjal (renal) yang terganggu.
Kehilangan protein yang berat dalam urin
Pada situasi ini, pasien mempunyai fungsi ginjal yang normal atau cukup normal. Kehilangan protein yang berat dalam urin (lebih 3.0 gram per hari) dengan edema yang menyertainya diistilahkan nephrotic syndrome. Nephrotic syndrome berakibat pada pengurangan pada konsentrasi dari albumin dalam darah (hypoalbuminemia). Karena albumin membantu mempertahankan volume darah pada pembuluh-pembuluh darah, pengurangan cairan pada pembuluh-pembuluh darah terjadi. Ginjal-ginjal kemudian mencatat bahwa ada penipisan atau pengurangan volume darah dan, oleh karenanya, mencoba untuk menahan garam. Dengan konsekwensi, cairan bergerak kedalam ruang-ruang interstitial, dengan demikian menyebabkan pitting edema.
Perawatan dari penahanan cairan pada pasien-pasien ini adalah untuk mengurangi kehilangan protein kedalam urin dan membatasi garam dalam diet. Kehilangan protein dalam urin mungkin dikurangi dengan penggunaan ACE inhibitors danangiotensin receptor blockers (ARB's). Kedua kategori-kategori dari obat-obat, yang biasanya digunakan untuk menurunkan tekanan darah, mendorong ginjal-ginjal untuk mengurangi kehilangan protein kedalam urin.
Obat-obat ACE inhibitor termasuk enalapril (Vasotec), quinapril (Accupril),captopril (Capoten), benazepril (Lotensin),trandolapril (Mavik),lisinopril (Zestril atau Prinivil), dan ramipril (Altace).
Angiotensin receptor blockers termasuk losartan (Cozaar), valsartan (Diovan),candesartan (Atacand), dan irbesartan (Avapro).
Penyakit-penyakit ginjal tertentu mungkin berkontribusi pada kehilangan protein dalam urin dan perkembangan edema. Biopsi dari ginjal mungkin diperlukan ubntuk membuat diagnosis dari tipe penyakit ginjal, sehingga perawatan mungkin diberikan.
Fungsi ginjal (renal) yang terganggu
Pada situasi ini, pasien-pasien yang mempunyai penyakit-penyakit ginjal yang mengganggu fungsi renal mengembangkan edema karena kemampuan ginjal yang terbatas untuk mengeluarkan sodium kedalam urin. Jadi, pasien-pasien dengan gagal ginjal dari penyakit apa saja akan mengembangkan edema jika pemasukan sodium mereka melebihi kemampuan ginjal-ginjal mereka untuk mengeluarkan sodium. Lebih lanjut gagal ginjalnya, lebih besar persoalan dari penahanan garam kemungkinan terjadi. Situasi yang paling parah adalah pasien degann gagal ginjal stadium akhir yang memerlukan terapi dialysis. Keseimbangan garam pasien ini secara total diatur oleh dialysis, yang dapat mengeluarkan garam sewaktu perawatan. Dialysis adalah metode pembersihan tubuh dari kotoran-kotoran yang berakumulasi ketika ginjal gagal. Dialysis dilaksanakan dengan mensirkulasikan darah pasien melalui membran (selaput) buatan (hemodialysis) atau dengan menggunakan membran rongga perut pasien sendiri (peritoneal membrane) sebagai permukaan pembersi. Individu-individu yang fungsi ginjalnya menurun pada kurang dari 5% sampai 10% dari normal mungkin memerlukan dialysis.


Definisi Idiopathic Edema
Idiopathic edema adalah pitting edema dari sebab yang tidak diketahui yang terjadi terutama pada wanita-wanita pre-menopause yang tidak mempunyai bukti dari penyakit jantung, hati, atau ginjal. Pada kondisi ini, penahanan cairan pertama mungkin terlihat terutama pre-menstrually (tepat sebelum menstruasi), yang adalah mengapa ia adakalanya disebut "cyclical" edema. Bagaimanapun, ia dapat menjadi persoalan yang lebih tetap dan parah.
Pasien-pasien dengan idiopathic edema seringkali mengambil diuretics untuk mengurangi edema dalam rangka untuk mengurangi ketidaknyamanan darikembung dan pembengkakan. Secara bertentangan, bagaimanapun, edema pada kondisi ini dapat menjadi lebih persoalan setelah penggunaan dari diuretics. Pasien-pasien dapat mengembangkan penahanan cairan sebagai fenomena yang memantul kembali setiap waktu mereka menghentikan diuretics. Adalah penting untuk berbicara pada dokter anda sebelum menggunakan segala diuretics.
Pasien-pasien denga idiopathic edema nampak mempunyai kebocoran dalam kapiler-kapiler (pembuluh-pembuluh darah peripheral kecil yang menghubungkan arteri-arteri dengan vena-vena) sehingga cairan lewat dari pembuluh-pembuluh darah kedalam ruang interstitial yang mengelilingi. Jadi, pasien dengan idiopathic edema mempunyai volume darah yang berkurang, yang menjurus pada reaksi yang khas dari penahanan garam oleh ginjal-ginjal.
• Edema leg (kaki) pada pasien-pasien ini dilebih-lebihkan dalam posisi berdiri, karena edema cenderung untuk berakumulasi pada bagian-bagian tubuh yang dekat dengan tanah pada saat itu.
• Paien-pasien ini seringkali mempunyai edema sekitar mata-mata (periorbital edema) pada pagi hari karena cairan edema berakumulai selama malam hari sekitar mata-mata mereka ketika mereka tidur terbaring rata.
Berlawanan dengannya, edema sekitar mata-mata tidak cenderung berkembang pada pasien-pasien cardiac yang mempertahankan kepala-kepala mereka terangkat pada malam hari karena sesak napas ketika mereka berbaring rata. Pasien-pasien ini secara karakteristik mengalami jumlah-jumlah yang bervariasi dari edema pada bagian-bagian yang berbeda dari tubuh pada waktu hari berbeda.
Pasien-pasien dengan idiopathic edema seringkali menjadi tergantung pada diuretics, dan ketergantungan ini seirngkali sulit untuk dipotong. Periode sepanjang tiga minggu lepas dari diuretics mungkin diperlukan untuk memutus siklus ketergantungan. Penarikan dari diuretics mungkin menjurus pada penahanan cairan yang menghasilkan ketidaknyamanan dan pembengkakan utama. Lebih jauh, ada risiko-risiko yang tertentu yang berhubungan dengan penggunaan diuretics yang berkepanjangan pada individu-individu ini, yang dipersulit oleh kecenderungan untuk meningkatkan dosis-dosis dari diuretics.
Sebagai akibat dari penggunaan dan penyalahgunaan diuretic yang kronis, pasien-pasien mungkin mengembangkan:
• kekurangan potassium,
• pengurangan volume darah dalam pembuluh-pembuluh darah, dan
• kekurangan atau gagal ginjal.
Efek-efek sampingan lain dari diuretics termasuk:
• gula darah tinggi (diabetes),
• asam urat tinggi (gout),
• kejang-kejang otot, payudara-payudara yang peka dn membesar (gynecomastia), dan
• pancreatitis (peradangan dari pankreas).
Meskipun penarikan dari diuretics adalah faktor yang paling penting dalam merawat paasien-pasien ini, obat-obat lain telah digunakan untuk mencoba mengecilkan penahanan cairan. Obat-obat ini termasuk ACE inhibitors, amphetamines dosis rendah, ephedrine, bromocriptine (Parlodel), atau levodopa-carbidopa (Sinemet) dalam kombinasi. Bagaimanapun, keefektifan-keefektifan mereka adalah tidak menentu dan efek-efek sampingan dari obat-obat ini mungkin terjadi. Contohnya, hipotensi (tekanan darah rendah) mungkin terlihat dengan penggunaan dari ACE inhibitors, terutama jika pasien juga meminum diuretics.


Kekurangan Vena Menyebabkan Edema
Vena-vena pada tungkai-tungkai (legs) bertanggung jawab untuk mengangkut darah naik ke vena-vena dari torso, dimana ia kemudian dibalikan ke jantung. Vena-vena dari legs mempunyai klep-klep yang mencegah aliran balik dari darah didalam mereka. Venous insufficiency adalah ketidakmampuan dari vena-vena yang terjadi karena pelebaran atau pembesaran dari vena-vena dan disfungsi dari klep-klep mereka. Ini terjadi, misalnya, pada pasien-pasien dengan varicose veins. Venous insufficiency menjurus pada backup dari darah dan meningkatkan tekanan pada vena-vena, dengan demikian berakibat pada edema dari legs (tungkai-tungkai) dan feet (kaki-kaki). Edema dari legs juga dapat terjadi dengan episode dari deep vein thrombophlebitis, yang adalah bekuan atau gumpalan darah didalam vena yang meradang. Pada situasi ini, bekuan atau gumpalan pada deep vein menghalangi kembalinya darah, dan dengan konsekwensi menyebabkan tekanan balik yang meningkat pada vena-vena kaki (leg).
Venous insufficiency adalah persolan yang terlokalisir pada legs, pergelangan-pergelangan kaki (ankles), dan feet. Satu kaki (leg) mungkin lebih dipengaruhi daripada yang lain (asymmetrical edema). Berlawanan dengannya, penyakit-penyakit systemic yang berhubungan dengan penahanan cairan umumnya menyebabkan jumlah yang sama dari edema pada kedua kaki-kaki (legs), dan dapat juga menyebabkan edema dan pembengkakan ditempat lain dalam tubuh. Respon pada terapi dengan obat-obat diuretic pada pasien-pasien dengan venous insufficiency cenderung tidak memuaskan. Ini karena berkumpulnya cairan yang terus menerus pada ekstrimitas bagian bawah membuatnya sulit diuretics untuk mengerahkan cairan edema. Pengangkatan tungkai-tungkai (legs) secara periodok sepanjang hari dan penggunaan dari compression stockings mungkin meredakan edema. Beberapa pasien-pasien memerlukan perawatan secara operasi untuk menghilangkan edema yang kronis yang disebabkan oleh venous insufficiency.
Diuretics Digunakan Untuk Merawat Edema
Edema dapat menjadi persoalan pada penyakit-penyakit systemic dari jantung, hati atau ginjal-ginjal. Terapi diuretic dapat diawali, seringkali mengurangi edema. Diuretics yang paling kuat adalah loop diuretics, disebut demikian karena mereka bekerja pada bagian dari tubules ginjal yang dirujuk sebagai loop of Henle. Tubules ginjal adalah saluran-saluran kecil yang mengatur keseimbangan garam dan air, sementara mengangkut urin yang terbentuk. Clinical loop diuretics yang tersedia adalah:
• furosemide (Lasix),
• torsemide (Demadex), dan
• butethamine (Bumex).
Dosis-dosis dari diuretics ini bervariasi tergantung pada keadaan-keadaan klinis. Obat-obat ini dapat diberikan secara otal, meskipn pasien-pasien yang sakit dengan serius dirumah sakit mungkin menerima mereka secara intravena untuk respon yang lebih segera atau efektif. Jika satu dari loop diuretics tidak efektif sendirian, ia mungkin digabungkan dengan agent yang bekerja lebih jauh kebawah (lebih distally) dalam tubule. Agent-agent ini termasuk diuretics tipe thiazide, seperti hydrochlorothiazide (HydroDIURIL), atau tipe diuretic yang serupa namun lebih kuat yang disebut metolazone (Zaroxolyn). Ketika diuretics yang bekerja di tempat-tempat berbeda dalam ginjal digunakan bersama-sama, responnya seringkali lebih besar daripada respon-respon yang digabungkan pada individual diuretics (synergistic response).
Beberapa diuretics seringjali menyebabkan kehilangan yang berlebihan dari potassium dalam urin, menjurus pada pengurangan potassium tubuh. Obat-obat ini termasuk loop diuretics, thiazide diuretics, dan metolazone. Pasien-pasien pada diuretics ini umumnya dinasehati untuk meminum suplemen-suplemen potassium dan/atau untuk memakan makanan-makanan yang tinggi potassiumnya. Makanan-makanan tinggi potassium termasuk buah-buahan tertentu seperti:
• pisang,
• jus jeruk,
• tomat-tomat, dan
• kentang-kentang.
Pasien-pasien dengan fungsi ginjal yang lemah seringkali tidak memerlukan suplemen-suplemen potassium dengan diuretics karena ginjal-ginjal mereka yang lemah cenderung untuk menahan potassium. Pada kejadian-kejadian tertentu, volume urin yang diinduksi oleh diuretic dapat diperbaiki dengan menambah diuretic hemat potassium, satu yang tidak menyebabkan pengurangan potassium. Diuretics ini termasuk spironolactone (Aldactone), triamterene (Dyrenium, komponen dariDyazide), dan amiloride (Midamor). Menambah satu dari diuretics ini pada regimen diuretic pasien mungkin menghindarkan keperluan untuk suplemen-suplemen potassium. Diuretic lain yang dapat digunakan adalah acetazolamide (Diamox), yang menetralkan perkembangan dari konsentrasi yang meningkat dari bicarbonate (terlalu banyak alkali) dalam darah. Bicarbonate yang meningkat adakalanya terjadi pada pasien-pasien yang menerima diuretics lain.
Diuretics Digunakan Untuk Tujuan-Tujuan Lain
Diuretics mempunyai beberapa penggunaan-penggunaan lain sebagai tambahan merawat edema.
• Diuretic mungkin digunakan sebagai bagian dari program perawatan untuk pasien-pasien dengan hipertensi. (Hipertensi atau tekanan darah tinggi mungkin disebabkan oleh penahanan garam, atau disebabkan oleh beberapa obat-obat antihipertensi). Kenyataannya, kebanyakan obat-obat yang melebarkan pembuluh-pembuluh darah dan mengurangi tekanan darah, kecuali untuk ACE inhibitors dan angiotensin receptor blockers, menjurus pada penahanan garam sekunder oleh ginjal-ginjal.
• Thiazide diuretics juga telah digunakan untuk mencegah pembentukan batu-batu ginjal. Obat-obat ini mengurangi pengeluaran kalsium urin, yang adalah komponen dari batu ginjal.
• Acetazolamide (Diamox) yang diambil sebelum pergi ke ketinggian-ketinggian yang tinggi, nampaknya mengurangi kecenderungan untuk orang-orang mengembangkan penyakit ketinggian.